Jumat, 23 Oktober 2009

Racau

Dalam rebahku melintas kupu-kupu bersayap api bermata
iblis yang tiap malam hampir pagi terbang lalu lalang tanpa
pernah tau mana Timur mana Selatan bersama serombongan
kunang-kunang bersayap salju sedingin angin yang
menusukku melewati pori-pori kulit menuju ke dalam ruang
rongga kepalaku yang sudah kosong ketika sebelumnya
ingatan tentangmu berlama-lama singgah serupa
bocah yang baru pulang dari tualangnya di antara
hangat cuaca musim panas yang panjang sepanjang kelam yang
kulalui berlari sambil berteman api yang nyalanya
membentuk cahaya tanpa rupa hingga menjelma sayap
kupu-kupu sebab rebahku sudah tak tau mana Timur mana
Selatan yang salju dan dipenuhi kunang-kunang bertualang melewati
serombongan angin tempat iblis bermata api
singgah di ingatan untuk kemudian menusukkan
kelam musim panas pada malam yang lalu lalang.

Juli 09

This post was submitted by Dika Agusta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar